Pada dasarnya sepatu hanya dibagi menjadi 2 jenis yaitu original (asli) atau palsu (kw). Namun banyak penjual sepatu palsu sering mengecoh kita, dengan cara menambahkan kata-kata manis seperti "Kualitas Premium", "KW Super", "Replika Original", "Grade Ori", "Impor Standard Authentic", "Standard Original", "Dijamin bukan KW bro". Pusing gk tuh bro n sis dengernya :D. Hal tersebut dilakukan agar sepatu dagangan mereka terdengar bukan barang murahan. Namun menurut saya pribadi sekali sepatu palsu yah palsu (Walaupun pada kelas palsu sendiri ada tingkatan kualitas).
Sering sekali customer bertanya kepada saya "Gan sepatu Nike yang ori made in apa?". Saya sedikit terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, mengapa? Karena keaslian sebuah sepatu tidak dapat ditentukan darimana asal negara sepatu itu diproduksi. Bahkan sepatu Ori dan KW bisa berasal dari negara yang sama (Namun pastinya beda pabrik dan Quality Control). Asal kalian tahu saja alat elektronik yang bermerk Apple yang notabene dikenal perusahaan milik Amerika memproduksi produknya di China. Jadi untuk menentukan keaslian sebuah sepatu bukan dilihat pada made in manakah produk tersebut. Bahkan sepatu Nike Original ada yang diproduksi di Indonesia, Vietnam, dan Kamboja. Terus kalau gitu gimana donk bedaiin sepatu yang asli sama yang kw? Tentu saja kita harus mengetahui ciri-ciri fisik dari kedua jenis sepatu ori dan palsu tersebut.
Ciri-ciri sepatu Original (Asli)
1. Semua sepatu original yang di import oleh PT. NIKE pasti memiliki box , berbeda dengan sepatu palsu yang biasanya tidak disertakan box. Setiap dus nike tidak memiliki bentuk dan warna yang sama, namun box / dus sepatu original pasti memiliki detail stiker berupa kode SKU, stiker Importer dan petunjuk penggunaan & Perawatan, dan memiliki cap quality control. Bila dus sepatu yang anda beli tidak sesuai deskripsi tersebut anda perlu mencurigainya.
2. Selain itu stiker SKU pada box harus sesuai dengan tag ukuran pada sepatu (biasanya terdapat pada lidah sepatu atau di dalam sepatu bagian samping. Bila didapati kode SKU pada sepatu berbeda pada dus /box anda harus mencurigainya.
3. Dari tadi ngomongin dus mulu nih hehe.. sekarang kita lihat ciri-ciri dari sepatunya. Sepatu nike atau adidas original solenya terbuat dari karet berkualitas (BRS 1000 rubber). Kita dapat menggunakan indra penciuman kita. Sepatu ori akan berbau seperti karet, namun sepatu palsu akan memiliki bau seperti lem dan keras seperti plastik
4. Sepatu original akan memiliki insole. Biasanya insole pada sepatu nike atau adidas dapat kita lapas untuk dibersihkan. Pada sepatu original Insole terbuat dari karet dan dibagian atasnya tempat kaki kita berpijak akan terbuat dari kain yang bahanya sangat halus. Berbeda dengan sepatu palsu insole pada sepatu original akan dibuat dengan sangat mendetail. Biasanya akan terdapat stiker nike pada insole bagian kiri.
5. Jahitan pada sepatu original lebih rapih dan lebih rapat dibandingkan dengan sepatu palsu. Namun bagi beberapa orang mungkin akan mengalami kesulitan untuk membedakan jahitan yang original dengan yang palsu tanpa membandingkannya secara langsung
6. Sepatu original memiliki harga yang relatif mahal dan setiap model memiliki harga yang bervariasi. Berbeda dengan sepatu palsu yang biasanya memukul rata harga setiap model sepatu.
7. Pada bagian upper sepatu original akan memiliki bahan yang kuat serta lebih lembut. Selain itu juga sepatu original akan lebih nyaman karena menggunakan teknologi (Air Max, Lunarlon, Boost, dll) yang dirancang untuk kenyamanan kaki. Berbeda dengan sepatu palsu yang hanya mementingkan penampilan luar tanpa memperhatikan kualitas.
Walau tidak semua sepatu nike ataupun adidas bisa dibedakan dengan cara ini, setidaknya kita mendapat gambaran mengenai perbedaan sepatu original dan palsu. Agar kita tidak tertipu dengan barang palsu alangkah baiknya kita melakukan riset dan bertanya pada om google. Selain itu belilah sepatu pada toko yang terpecaya apabila ingin membeli secara online carilah seller yang sudah jelas memiliki reputasi sebagai penjual sepatu original.
